LAPORAN
LENGKAP PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
DERISTAN N LABANIA
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
PALU
2014
LAPORAN
PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Matakuliah Pemuliaan Tanaman
Oleh
DERISTAN N LABANIA
E 281 12
078
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
PALU
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul: Laporan Lengkap Praktikum Pemuliaan Tanaman
Tujuan: Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman
jagung, padi kacang tanah dan kacang panjang.
Nama: Deristan N Labania
Stambuk: E 281 12 078
Program Studi: Agroteknologi
Fakultas: Pertanian
Universitas: Tadulako
Palu,
17 Juni 2014
Mengetahui,
Koordinator
Asisten Asisten Penanggung jawab
Ody Dipayana Putra, Sp Hendra H Lasimpara
Menyetujui,
Penanggung
jawab praktikum
Matakuliah pemuliaan tanaman
Dr.Ir,Sakka Samudin,Mp
NIP 19661228 199103 1 003
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu menyertai dalam pembuatan
laporan ini sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan ini, yang
mudah mudahan tanpa kekurangan suatu apapun. Laporan ini disusun berdasarkan
praktikum yang dilakukan di Lab. Hama Penyakit dan Tanaman (HPT) dalam
pengujian setiap kegiatan dapat melihat hasil yang dapat kita capai.
Tak lupa penyusun mengucapkan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan penting dalam
membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada bapak dan ibu sebagai dosen
pembimbing yang banyak memberikan semangat dan masukan baik dalam teori maupun
pelaksanaannya.
Penulis menyadari bahwa
kesempurnaan hanyalah milik sang pencipta dan saya selaku penulis sangat
mengharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun dari pembaca karena
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini pastilah jauh dari
kesempurnaan. Semoga laporan saya ini dapat menambah dan sedikit memberikan
informasi dalam dunia pertanian. Amin
Palu, 17 Juni 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
SAMPUL …………………………………………...……………………………..i
SAMPUL DALAM…………………………………………...…...……………...ii
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………...……..………..iii
KATA PENGANTAR……………………………………...……………………iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………...…………v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang................................................................. ...……….1
1.2 Tujuan Pustaka……………………………………………….....…4
BAB II TUJUAN
PUSTAKA
2.1
Budidaya Tanaman jagung…………………….……..……………5
2.1.1 Teknik Budidaya..............................................................................5
2.1.2 Morfologi………………………………………….…..…………...9
2.1.3 Bagian-Bagian Bunga Beserta
fungsinya………..…………….…14
2.2
Budidaya Tanaman padi……………………………..…………...15
2.2.1 Teknik budidaya……………………………………...…………...16
2.2.2 Morfologi……………………………………………..……….….17
2.3
Budidaya Tanaman kacang tanah……………………...………...21
2.3.1 Teknik Budidaya.............................................................................21
2.3.2 Morfologi………………………………………………..………..22
2.4
Budidaya Tanaman kacang panjang……………………..……...25
2.4.1 Teknik Budidaya.............................................................................25
2,4.1 Morfologi…………………………………….……………..…….26
BAB III METODE PRATEK
3.1 Waktu dan Tempat………………………..………………………28
3.2 Alat dan Bahan………………………………………...…………..28
3.3 Cara Kerja………………………………………………...……….28
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Hasil……………………………………………………...…………30
4.2
Pembahasan……………………………………………...………...31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………………………………………...………………33
5.2 Saran…………………………………………………...…………..33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebelum berkecambah serbuk sari
memiliki dua buah inti yang disebut dengan inti vegetatif dan inti generatif.
Pada waktu mulai berkecambah, inti generatif yang disebut pula dengan inti
sperma membelah diri. Pertumbuhan tabung sari di kendali oleh inti vegetatif.
Sedangkan tugas kedua inti sperma adalah melakukan pembuahan dalam kepala
putik.
Serbuk sari yang berkecambah di atas
kepala putik akan tumbuh memanjang ke bawah dan masuk ke dalam saluran tangkai
putik menuju ke bakal buah sampai ujungnya menyentuh kantung embrio. Dengan
demikian tabung sari harus lebih panjang dari tangkai putik. Panjang tangkai
putik bungan jagung dapat mencapai 25-40 c. Pada umumnya pertumbuhan tabung
sari dalam saluran tangkai putik berjalan lamban. Untuk mencapai bakal biji
diperlukan waktu antara 5-60 jam, bahkan kadang-kadang dapt mencapai 5 hari
atau lebih.
Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk
jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat
kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan
tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada
setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian
terpisah pada satu tanaman sehing Penyerbukan (pollination) artinya
perpindahan serbuk sari dari benang sari ke kepala putik. Mekanisme jatuhnya
serbuk sari ke kepala putik disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Letak
kepala putik pada bunga tepat di bawah benang sari, sehingga serbuk sari jatuh
tepat di atas ke kepala putik dengan mudah; kepala putik menempel pada kepala
sari, jika kepala sari pecah maka serbuk sari jatuh di atas kepala putik dan
berlangsung penyerbukan; serbuk sari tertiup angin atau terbawa serangga dan
secara kebetulan serbuk sari tersebut jatuh diatas kepala putik.
Kepala putik yang siap mengalami
penyerbukan ditandai dengan keluarnya lendir (nektar) yang mengandung larutan
gula dan zat-zat lain yang diperlukan untuk perkecambahan serbuk sari. Jika
serbuk sari jatuh di atas kepala putik, maka dalam keadaan normal serbuk sari
akan menyerap cairan yang dihasilkan oleh putik, dan selanjutnya akan
mengembang dan berkecambah. Pada saat itulah salah satu pori pada dinding luar
serbuk sari pecah, karena serbuk sari terus menerus menyerap cairan kepala
putik, maka volume serbuk sari akan bertambah besar dan isi serbuk sari yang
terbungkus oleh selaput dan lunak dapat keluar melalui pori yang telah pecah
membentuk tabung sari (pollentube). Yang lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan
tanaman hari pendek, jumlah daunnya
ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe,
lama penyinaran, dan suhu.
Jagung disebut juga tanaman berumah satu (monoeciuos) karena
bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol,
muncul dari axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik
tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia
bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary
bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina.
Padi (Oryza Sativa L) merupakan
tanaman pangan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Tanaman ini
termasuk dalam family Graminae dan merupakan biji-bijian yang penting di daerah
tropis dan subtropis yang berperan sangat besar bagi tanaman. Salah satu
masalah pertanian yang dihadapi pada saat sekarang dan masa yang akan dalang
adalah penyediaan pangan yang cukup terutama beras. Pertumbuhan penduduk yang
terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan beras terus
meningkat. Sedangkan persediaan beras relative terbatas. Kebutuhan akan beras
terus meningkat dari tahun ketahun, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk.
Hal ini tidak dapat diimbangi dengan kenaikan produksi padi, sehingga
penyediaan beras merupakan masalah penting dalam kebijaksanaan perekonomian di
Indonesia.
Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu
tanaman pangan utama selain beras. Di bidang industri, kacang tanah digunakan
sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil
sampingan dari minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah
dipipit/diambil minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat
daun kacang tanah, selain dibuat sayuran mentah ataupun direbus juga digunakan
sebagai bahan pakan ternak serta pupuk hijau. Sebagai bahan pangan dan pakan
ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%),
karbohidrat serta vitamin juga mengandung mineral antara lain Calcium,
Chlorida, Ferro, Magnesium, Phospor, Kalium dan Sulphur.
Produksi kacang tanah per hektar masih belum dapat optimal.
Melihat pentingnya komoditi tersebut, maka perlu diupayakan optimalisasi
produksi kacang tanah. Upaya optimalisasi produksi kacang tanah dipengaruhi
ketersediaan benih bermutu. Permintaan benih kacang tanah yang tinggi,
tidak dapat diimbangi dengan kemampuan dalam memproduksi benih kacang tanah,
sehingga pengembangan usaha produksi benih kacang tanah masih cukup potensial
untuk dikembangkan. Harga benih kacang tanah yang relatif stabil merupakan
salah satu keunggulan dalam usaha produksi benih kacang tanah.
1.2 Tujuan
Praktikum
Mahasiswa diharapkan mampu megetahui teknik budidaya tanaman
dan teknik persilangan pada tanaman jagung, padi, kacang panjang dan kacang
tanah.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 jagung ( Zea
mays L.)
2.1.1 Teknik Budidaya
Iklim yang kehendaki oleh sebagian
besar tanaman adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim
sub-tropis/tropis yang basah, jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara
0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,
pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan
harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu
mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan
menjelang musimkemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar
matahari.
Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik
bahkan tidak dapat membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung
antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan
suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung
memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen jagung yang
jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena
berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar
supaya dapat tumbuh optimum tanah harus gembur, subur dan kaya
humus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol,
latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat masih
dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara
baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat berdebu adalah yang
terbaik untuk pertumbuhan. Keasaman tanah erat hubungannya dengan
ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi
pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5. Tanaman jagung
membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi
baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena
disana kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan
tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras
terlebih dahulu.
Jagung
dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang
memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum
antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman
jagung.
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik
sehingga perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman
jagung dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan
penggaruan tanah sampai rata. Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah
jangan terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak
lengket. Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran
drainase.
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak
becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam
dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum
yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar
dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan
jarak tanam 100 cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm
dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang.
Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji
jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah.
Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling
banyak diserap tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium
(K). Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai
pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus
menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji. Kekurangan
nitrogen dalam tanaman walaupun pada stadia permulaan akan menurunkan
hasil. Tanaman jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut,
khususnya saat tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat
sebelum tanaman setinggi lutut. Sejumlah besar kalium diambil tanaman
sejak tanaman setinggi lutut sampai selesai pembungaan.
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman,
penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat
dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman
dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di
pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan. Penurunan
hasil yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai dengan jenis
tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya lainnya.
Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai seperempat
atau sepertiga dari daur hidup tanaman tersebut. Agar tidak merugi, lahan
jagung harus bebas dari gulma. Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari setelah
tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau merusak akar tanaman.
Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan pada
waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga untuk
memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan. Tindakan pemeliharaan
lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat digunakan sebagai makanan
ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh daun pada fase kemasakan
tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase itu biji telah terisi
penuh.
Air sangat diperlukan pada saat
penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah tanam) dan pengisian biji (60-80 hari
setelah tanam). Pada masa pertumbuhan kebutuhan airnya tidak begitu tinggi
dibandingkan dengan waktu berbunga yang membutuhkan air terbanyak. Pada masa
berbunga ini waktu hujan pendek diselingi dengan matahari jauh lebih baik dari
pada huja terus menerus. Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman
jagung agar tidak layu. Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu.
Daerah dengan curah hujan yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat
mencukupi. Pengairan juga dapat dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit
diantara barisan jagung atau menggunakan pompa air bila kesulitan air.
2.1.2.Morfologi
Bagian-bagian tanaman jagung dapat dideskripsikan sebagai
berikut : Tanaman
jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae. Dua
famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga
merupakan asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari Meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan liar
di daerah pertanaman jagung.
Jagung
mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau
penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio.
Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan
tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3. Akar adventif
adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set
akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus ke atas
antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Akar adventif berkembang
menjadi serabut akar tebal.
Akar
seminal hanya sedikit berperan dalam siklus hidup jagung. Akar adventif
berperan dalam pengambilan air dan hara. Bobot total
akar jagung terdiri atas 52% akar adventif seminal dan 48% akar nodal. Akar
kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan
tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga
tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu
penyerapan hara dan air.
Perkembangan
akar jagung (kedalaman dan penyebarannya) bergantung pada varietas, pengolahan
tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan
pemupukan. Akar jagung dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap
cekaman aluminium. Tanaman yang toleran aluminium, tudung akarnya terpotong dan
tidak mempunyai bulu-bulu akar (Syafruddin 2002). Pemupukan nitrogen dengan
takaran berbeda menyebabkan perbedaan perkembangan (plasticity) sistem
perakaran jagung (Smith et al. 1995).
Tanaman
jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri
atas sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang
menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol yang produktif.
Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit (epidermis), jaringan
pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang (pith).
Bundles vaskuler tertata dalam lingkaran konsentris dengan kepadatan bundles
yang tinggi, dan lingkaran-lingkaran menuju perikarp dekat epidermis.
Kepadatan
bundles berkurang begitu mendekati pusat batang. Konsentrasi bundles vaskuler
yang tinggi di bawah epidermis menyebabkan batang tahan rebah. Genotipe jagung
yang mempunyai batang kuat memiliki lebih banyak lapisan jaringan sklerenkim
berdinding tebal di bawah epidermis batang dan sekeliling bundles vaskuler
(Paliwal 2000). Terdapat variasi ketebalan kulit antargenotipe yang dapat
digunakan untuk seleksi toleransi tanaman terhadap rebah batang. Sesudah
koleoptil muncul di atas permukaan tanah, daun jagung mulai terbuka. Setiap
daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada
batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang.
Jumlah daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata
munculnya daun yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun. Tanaman
jagung di daerah tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak dibanding di
daerah beriklim sedang (temperate) (Paliwal 2000). Genotipe jagung mempunyai
keragaman dalam hal panjang, lebar, tebal, sudut, dan warna pigmentasi daun.
Lebar helai daun dikategorikan mulai dari sangat sempit (< 5 cm), sempit
(5,1-7 cm), sedang (7,1-9 cm), lebar (9,1-11 cm), hingga sangat lebar (>11
cm). Besar sudut daun mempengaruhi tipe daun. Sudut daun jagung juga beragam,
mulai dari sangat kecil hingga sangat besar (Gambar 1). Beberapa genotipe
jagung memiliki antocyanin pada helai daunnya, yang bisa terdapat pada pinggir
daun atau tulang daun. Intensitas warna antocyanin pada pelepah daun
bervariasi, dari sangat lemah hingga sangat kuat.Bentuk ujung daun jagung
berbeda, yaitu runcing, runcing agak bulat, bulat, bulat agak tumpul, dan
tumpul.
Berdasarkan letak posisi daun (sudut daun) terdapat dua tipe daun jagung,
yaitu tegak (erect) dan menggantung (pendant). Daun
erect biasanya memiliki sudut antara kecil sampai sedang, pola helai daun bisa
lurus atau bengkok. Daun pendant umumnya memiliki sudut yang lebar dan pola
daun bervariasi dari lurus sampai sangat bengkok. Jagung dengan tipe daun erect
memiliki kanopi kecil sehingga dapat ditanam dengan populasi yang tinggi.
Kepadatan tanaman yang tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi
pula.
Jagung disebut juga tanaman berumah satu
(monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman.
Bunga betina, tongkol, muncul dari axillary apices
tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik
tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki primordia
bunga biseksual. Selama proses perkembangan, primordia stamen pada axillary
bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina.
Demikian pula halnya primordia ginaecium pada apikal bunga,
tidak berkembang dan menjadi bunga jantan (Palliwal 2000). Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat. Pollen memiliki sel vegetatif,
dua gamet jantan dan mengandung butiran-butiran pati. Dinding tebalnya
terbentuk dari dua lapisan, exine dan intin, dan cukup keras. Karena
adanya perbedaan perkembangan bunga pada spikelet jantan yang terletak di atas
dan bawah dan ketidaksinkronan matangnya spike, maka pollen pecah secara
kontinu dari tiap tassel dalam tempo seminggu atau lebih.
Rambut jagung (silk)
adalah pemanjangan dari saluran stylar ovary yang matang pada tongkol. Rambut
jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5 cm atau lebih sehingga keluar dari
ujung kelobot. Panjang rambut jagung bergantung pada panjang tongkol dan
kelobot.Tanaman jagung adalah protandry, di mana pada sebagian besar varietas,
bunga jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul
(silking). Serbuk sari (pollen) terlepas mulai dari spikelet yang terletak pada
spike yang di tengah, 2-3 cm dari ujung malai (tassel), kemudian turun ke
bawah. Satu bulir anther melepas 15-30 juta serbuk
sari. Serbuk sari sangat ringan dan jatuh karena gravitasi atau tertiup angin
sehingga terjadi penyerbukan silang.
Dalam keadaan tercekam (stress) karena kekurangan air,
keluarnya rambut tongkol kemungkinan tertunda, sedangkan keluarnya malai tidak
terpengaruh. Interval antara keluarnya bunga betina dan bunga jantan (anthesis
silking interval, ASI) adalah hal yang sangat penting. ASI yang kecil
menunjukkan terdapat sinkronisasi pembungaan, yang berarti peluang terjadinya
penyerbukan sempurna sangat besar. Semakin besar nilai ASI semakin kecil
sinkronisasi pembungaan dan penyerbukan terhambat sehingga menurunkan hasil.
Cekaman abiotis umumnya mempengaruhi nilai ASI, seperti pada cekaman kekeringan
dan temperatur tinggi.Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga
jantan menempel pada rambut tongkol.
Hampir 95% dari persarian tersebut berasal dari serbuk sari
tanaman lain, dan hanya 5% yang berasal dari serbuk sari tanaman sendiri. Oleh
karena itu, tanaman jagung disebut tanaman bersari silang (cross
pollinated crop), di mana sebagian besar dari serbuk sari berasal dari tanaman
lain. Terlepasnya serbuk sari berlangsung 3-6 hari, bergantung pada varietas,
suhu, dan kelembaban. Rambut tongkol tetap reseptif dalam 3-8 hari. Serbuk sari
masih tetap hidup (viable) dalam 4-16 jam sesudah terlepas (shedding).
Penyerbukan selesai dalam 24-36 jam dan biji mulai terbentuk sesudah 10-15
hari. Setelah penyerbukan, warna rambut tongkol berubah menjadi coklat dan
kemudian kering.
Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung
varietas. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang
terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar
dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16
baris biji yang jumlahnya selalu genap. Biji jagung disebut kariopsis, dinding
ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding
buah.
Biji jagung
terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar yang
tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air;
(b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji yang
mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya; dan (c)
embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar
radikal, scutelum, dan koleoptil (Hardman and Gunsolus 1998). Pati endosperm
tersusun dari senyawa anhidroglukosa yang sebagian besar terdiri atas dua
molekul, yaitu amilosa dan amilopektin, dan sebagian kecil bahan antara (White
1994). Namun pada beberapa jenis jagung terdapat variasi proporsi kandungan
amilosa dan amilopektin. Protein endosperm biji jagung terdiri atas beberapa
fraksi, yang berdasarkan kelarutannya diklasifikasikan menjadi albumin (larut
dalam air), globumin (larut dalam larutan salin), zein atau prolamin (larut
dalam alkohol konsentrasi tinggi), dan glutein (larut dalam alkali). Pada
sebagian besar jagung, proporsi masing-masing fraksi protein adalah albumin 3%,
globulin 3%, prolamin 60%, dan glutein 34% (Vasal 1994).
2.1.3 Bagian-bagian Bunga beserta Fungsingnya
Tangkai bunga merupakan
bagian yang berada pada bagian bawah bunga. Tangkai ini berperan sebagai
penopang bunga dan sebagai penyambung antara bunga dan batang atau ranting.
Tanaman jagung tidak memiiki kelopak bunga
karena bunga jantan dan betina tanaman jagung terpisah satu dengan yang
lainnya. Namun tanaman jagung memiliki kelobot yag berfungsi sebagai pelindung
bunga betina(tongkol jagung) dari ganguan luar atau serangan hama dan penyakit.
Mahkota bunga jagung berupa Rambut
jagung (silk) adalah pemanjangan dari saluran stylar
ovary yang matang pada tongkol. Rambut jagung tumbuh dengan panjang hingga 30,5
cm atau lebih sehingga keluar dari ujung kelobot. Panjang rambut jagung
bergantung pada panjang tongkol dan kelobot silk berfungsi sebai tempat
melekatnya serbuk sari pada saat proses penyerbukan.
Merupakan alat kelamin betina. Putik terdapat tanaman
jagung terdapat didalam kelobot yang sering disebut tongkol apabila serbuk sari
dari bunga jantan jatuh dan menempel pada silk maka gamet jantan tersebut akan
disalurkan kedalam tongkol jagung melalui rambut jagung dan membentuk biji.
Benang sari tanaman jagung terdapat pada
bagian pucuk tanaman jagung. Benang sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan.serbuk
sari tanaman jagung dihasilkan terpisah jauh dari bunga betinanya sehingga
memerlukan bantuan angina tau serangga untuk melakukan proses penyerbukan.
2.2 Tanaman padi (Oriza sativa L.)
2.2.1 Teknik Budidaya
Teknik bercocok tanam yang baik sangat
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus
dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa
dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus
dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari
serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
Tanaman padi dapat hidup baik
didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang
baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk
tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung
dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup.
Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara
18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
Membuat persemaian merupakan langkah
awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang
sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi
di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar
harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
Perlakuan sebagai upaya persiapan Benih terlebih dahulu direndam dalam
air dengan maksud seleksi terhadap benih yang kurang
baik, terapung, melayang harus dibuang agar terjadi
proses tisiologis.
Proses tisiologis berarti terjadinya
perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau
masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis.
Lama
perendaman benih , Benih direndam dalam air selama 24
jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus ) Lamanya
pemeraman, Benih diperam selama 48 jam, agar
didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pengolahan
tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga
memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman.
Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap : yaitu Selokan-selokan perlu dibersihkan Jerami
yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos , Perbaikan pematang dan petak
sawah yang sukar dibajak setelah pembajakan Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan
tanah(pengaruan). Penggaruan
yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan Permukaan tanah menjadi
rata, Air yang merembes kebawah menjadi berkurang,Sisa tanaman atau
rumput akan terbenam, Penanaman menjadi mudah dan Meratakan pembagian
pupuk dan pupuk terbenam.
Penanaman bibit padi diawali dengan
menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam.
Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara
serentak. Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap
lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang, Bibit yang ditanam
terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam
tanaman yang baik 3 -4 cm.
2.2.2 Morfologi
Tanaman Padi
Berdasarkan
literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian
diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih
yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang
akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar
serabut akan tumbuh.
Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar
dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar
yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat
makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar
serabut. Akar
tajuk (crown roots) ;adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah.
Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu
akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah
rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah
mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau
bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang
tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua
ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak
sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas
yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang
didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut
ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun
pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula
(lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang
memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas
dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi
ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana
terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma,
yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun
yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun
padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun
padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun
padi adalah : Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada.
Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung
varietas padi yang bersangkutan. Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun
yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada
bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi. Lidah daun ;
lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah
daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat
pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara
batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi
penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan
coleoptile. Koleopti lkeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus
sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun
pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun
bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera
merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih
lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa
tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar
bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang
satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7
hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku
paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan
cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada
batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara
bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas buku yang terakhir inilah biasanya
panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3
ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen
tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang
artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang
diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala
sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai
putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada
umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah: a) kepala
sari, b) tangkai sari, c) palea (belahan yang besar), d) lemma
(belahan yang kecil), e) kepala putik, f) tangkai bunga.
Buah padi yang
sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji
melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai
penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk
sekam atau kulit gabah.
2.3
Tanaman Kacang Tanah(Arachis hypogaea
L.)
2.1.1 Teknik Budidaya
Kacang tanah merupakan tanaman pangan. Kacang tanah masuk ke Indonesia
diperkirakan dibawa oleh para pedagang Spanyol sewaktu melakukan pelayaran dari
Meksiko menuju Maluku setelah tahun 1597. Pada tahun 1863, Holle memasukan
kacang tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukan pula kacang
tanah dari Mesir (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam,
dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan
daun majemuk dengan empat helai daun. Setelah penyerbukan, ginofor akan tumbuh
dari dasar bunga hingga 15 cm. Ginofor ini akan terus tumbuh secara
geotropisme. Setelah menembus tanah dan mencapai kedalaman 2 – 7 cm, ginofor
akan tumbuh mendatar, membengkak, dan membentuk polong (Purwono dan
Purnamawati, 2007).
Perbanyakan tanaman kacang tanah
dilakukan secara generative dengan menggunakan biji. Benih kacang tanah
disimpang dalam bentuk polong kering agar tidak mudah rusak. Benih kacang tanah
tidak memiliki masa dormansi sehingga mudah tumbuh jika terlambat dipanen.
(Purwono dan Purnamawati, 2007).
2.1.2.Morfologi
Bagian-bagian
tanaman kacang tanah dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Daun pertama yang tumbuh adalah kotiledon. Daun pertama
tersebut terangkat ke atas permukaaan tanah selagi biji kacang berkecambah.
Daun berikutnya berupa daun tunggal dan berbentuk bundar. Pada pertumbuhan
selanjutnya tanaman kacang tanah membentuk daun majemuk bersirip genap, terdiri
atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini
beragam: ada yang berbentuk bulat, elips dan agak lancip, tergantung
varietasnya. Permukaan daun ada yang tidak berbulu dan ada yang berbulu. Bulu
daun ada yang hanya sedikit dan pendek, sedikit dan panjang, banyak dan pendek,
ataupun banyak dan panjang (Bustami,
mirni, ulfa. 2011).
Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus,
ada yang tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50
cm, namun ada yang mencapai 80 cm. tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke
segala arah dan dapat mencapai garis tengah 150 cm. bagian bawah batang
merupakan tempat menempelnya perakaran tanaman. batang di atas permukaan tanah
berfungsi sebagai tempat pijakan cabang primer, yang masing-masing dapat
membentuk cabang sekunder. Tanaman tipe tegak membentuk percabangan antara 3-6,
sedangkan tipe menjalar dapat membentuk 10 cabang primer. Pada cabang primer
terbentuk cabang sekunder dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang dan cabang
kacang tanah berbentuk bulat, bagian atas batang ada yang berbentuk agak
persegi, sedikit berbulu dan berwarna hijau (Bustami mirni ulfa. 2011).
Kacang
tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40 cm.
pada akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut.
Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap
air dan zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah. Cabang dan akar rambut
berperanuntuk memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar
tanaman tersebut. Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang tanah biasanya
terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan
nitrogen dari udara bebas.
Pada varietas bertipe menjalar, terdapat perakaran tanaman
yang muncul dari buku-buku cabang dab menjalar menyentuh tanah. Dengan adanya
akar ini, daerah penyerapan unsure hara akan lebih luas karena akar adventif
ini juga berfungsi sebagai alat pengisap atau penyerap air dan hara dari dalam
tanah.
Bunga kacang tanah mulai muncul dari ketiak daun pada bagian
bawah tanaman yang berumur antara 4-5 minggu dan berlangsung hingga umur
sekitar 80 hari setelah tanam. Bunga berbentuk kupu-kupu (papilionaceus),
berukuran kecil, dan terdiri atas lima daun tajuk. Dua diantara daun tajuk
tersebut bersatu seperti perahu. Di sebelah atas terdapat sehelai daun tajuk
yang paling lebar yang dinamakan bendera (vexillum), sementara di kanan dan
kiri terdapat dua tajuk daun yang disebut sayap (ala). Setiap bunga bertangkai
berwarna putih. Tangkai bunga sebenarnya adalah tabung kelopak. Mahkota bunga
(corolla) berwarna kuning atau kuning kemerah-merahan. Bendera dari makhota
bunga bergaris-garis merah pada pangkalnya (Bustami. 2010).
Bunga kacang tanah pada umumnya melakukan penyerbukan
sendiri. Penyerbukan terjadi menjelang pagi, sewaktu bunga masih kuncup
(kleistogami) (Sumarno, 1986). Penyerbukan silang dapat terjadi, namun
persentasenya sangat kecil, sekitar 0, 5 %.
Umur bunga tidak lama: setelah terjadi penyerbukan, daun
mahkota mekar penuh, dan pada hari berikutnya akan layu dan gugur. Bunga yang
berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh hari
pertama. Bunga yang muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum
menjadi ginofora (bakal buah).( Bustami,
mirni, ulfa. 2011).
Buah kacang tanah berada di dalam tanah. Setelah terjadi
pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi tangkai
polong. Mula-mula, ujung ginofora yang runcing mengarah ke atas, kemudian
tumbuh mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah sedalam 1-5 cm.
pada waktu menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofora akan terhenti.
Panjang ginofora ada yang mencapai 18 cm. tempat berhentinya ginofora masuk ke
dalam tanah tersebut menajdi tempat buah kacang tanah. Ginofora yang terbentuk
di cabang bagian atas dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong.( Bustami, mirni, ulfa. 2011)
2.4
Tanaman Kacang Panjang(Vigna sinensis
L)
2.4.1 Teknik Budidaya
Sebelum
ditanami lahan dilakukan pembajakan dan digaru,
untuk memperoleh struktur tanah yang gembur dan remah. Kemudian dibuat bedengan
dengan ukuran 1-1,2 m atau dibentuk guludan dengan jarak antar guludan 1 m.
Kebutuhan
benih kacang panjang 21 - 23 kg/ha, khusus untuk varietas KP-01 10,5 kg/ha
karena jarak tanam KP-01 lebih besar dan berat bijinya lebih ringan. Sebelum
penanaman dilakukan terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam dengan cara ditugal
dengan jarak dalam barisan 25 cm dan antar barisan 1 m. Perlubang tanam diisi 2
biji, hal ini dimaksudkan dalam satu lanjaran maksimal 4 tanaman.
Setelah itu biji ditanam, ditutup dengan tanah/pupuk kandang yang sudah
lembut/remah atau bisa juga dengan abu.
Pemupukan
pertama ( I ) dilakukan umur ± 12 hari dengan dosis ZA = 50
kg/ha, SP-36 = 100 kg/ha, KCL = 50 kg/ha. Pemupukan dilakukan dengan cara
ditugal, jaraknya 5 cm dari lubang tanam. Kemudian ditutup dengan tanah.
Pemupukan kedua ( II ) dilakukan umur ± 28 hari dengan pupuk NPK = 200 kg/ha
dengan jarak 10 cm dari lubang tanam. Pemupukan ketiga ( III ) dilakukan umur ±
40 hari juga dengan pupuk NPK = 200 kg/ha dengan jarak 10 cm dari lubang tanam.
Pemasangan lanjaran dilakukan 10-15 hari setelah tanam ( hst
), kira-kira tinggi tanaman 15-25 cm. Pemasangan lanjaran diantara 2 lubang
tanam sehingga jarak antar lanjaran 50 cm. Setiap 5 lanjaran
perlu ditambah lanjaran/diperkuat, dengan cara dipasang silang.
Pemasangan tali dilakukan setelah
pemasangan lanjaran selesai. Tali berguna membantu mengarahkan/merambatkan
tanaman. Pemasangan tali ada dua tahap. Tahap I pada ketinggian ± 70 cm dari
lanjaran. Tahap II pada ketinggian ± 150 cm dari lanjaran . Membantu merambatkan
bertujuan untuk mengarahkan pertumbuhan tanaman baik pucuk tanamn maupun
cabang-cabang tanaman. Diharapkan tanaman merambat pada lanjaran dan tali yang
telah dipasang, sehingga buah/polong tidak tergeletak di tanah. Penyiangan
dilakukan sebelum dilakukan pemupukan, atau dilakukan sewaktu-waktu saat gulma
sudah mengganggu pertumbuhan tanaman. Pengairan diberikan sesuai
kebutuhan, yang terpenting dijaga agar tanaman tidak kelebihan atau kekurangan
air. Pengairan sebaiknya dilakukan setelah pemupukan dilakuka. Pada
musim hujan, pengairan cukup dari air hujan.
2.4.2 Morfologi
Tanaman
kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang
lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar
3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip,
tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman
ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih
12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna
putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna
putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang
lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna
hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda.
Akarnya tunggang berwarna coklat muda.
BAB III
METODE
PRATEK
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan yaitu dilaksanakan
pada setiap hari Kamis, dari
pukul 15.30
WITA sampai selesai.Praktek Lapangan
Pemulian Tanaman, dilaksanakan di lahan Praktikum Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako,
Palu. dari
tanggal 13 Maret sampai 19 Juni 2014.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat Yang
Digunakan Pada Persilangan Tanamaan
Jagung Sebagai berikut : Kultivar-kultivar jagung, gunting, pingset, kuas, cawan
petri, kantong plastic tali raffia.
Bahan yang digunakan
adalah sebagai berikut : benih jagung manis, benih jagung local, tanah, pupuk
kandang dan air.
3.3. Cara Kerja
Cara kerja Persilangan Pada Tanaman
Jagung Yaitu :
Pilih bunga betina dari
kultivar jagung lokal yang rambut tongkolnya baru keluar dan cukup panjang lalu
bungkus dengan kantong plastik yang diikat dengan tali raffia untuk disilangkan
besok paginya, bunga jantan jagung ini sebelum rambut tongkolnya keluar bunga
jantan dari kultivar lokal ini telah di potong agar tidak terjadi penyerbukan.
Pilih bunga jantan dari
kultivar jagung yang unggul yang bunganya pecah keesokan harinya lalu dibungkus
dengan kantong plastik untuk dikumpulkan serbuk sarinya pada proses persilangan
keesokan harinya.
Proses persilangan
dilakukan pada pagi hari saat matahari mulai terbit, dengan cara mengumpulkan
serbuk sari dari bunga jantan yang telah dibungkus plastic kedalam cawan petri.
Buka sungkup atau
kantong plastic dari bunga betina/tongkol lalu olesi dengan serbuk sari yang
telah dikumpulkan tersebut mengunakan kuas yang telah disiapkan.
Setelah itu bunga
betina yang telah diolesi dengan serbuk sari disungkup lagi agar tidak terjadi
penyerbukan dari tanaman jagung lainnya yang ada disekitar tempat penanaman.
Amati perkembangan
bunga betina yag telah disilangkan setiap harinya, berikan lubang pada plastik
sungkup dengan cara menggunting pigiran plastik sungkup sehingga ada udara yang
masuk. 3 hari setelah persilangan ungkup pada bunga betina dapat dibuka.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari
hasil persilangan tanaman jagung maka diperoleh hasil sebagai berikut:
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil
pengamatan pada Praktikum pemuliaan tanaman tentang persilangan tanaman maka
didapatkan hasil bahwa tanaman jagng yang disilangkan mempunyai kekurangan
jagung yang pada bagian tongkolnya sama sekali tidak terisi secara menyeluruh.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya ketelitian pada saat melakukan
pengolesan serbuk sari pada rambut jagung yang menyebabkan ada rambut jagung
yang tidak terkena serbuk sari sehingga serbuk sari yang mestinya disalurkan
oleh rambut jagung kedalam tongkol untuk pembentukan biji jagung tidak tersedia
yang menyebabkan tongkol tidak terisi penuh dan berlubang-lubang.
Penyebab tongkol
tanaman jagung tidak terisi dengan sempurna adalah karena pada saat melakukan
proses persilangan rambut (stigma) tanaman jagung belum keluar semua sehingga
pada proses persilangan tersebut ada rambut atau stigma tanaman jagung yang
tidak terkena serbuk sari sehingga menyebabkan tidak terbentuknya biji. Selain
itu, pada saat proses persilangan tanaman dapat juga diganggu oleh kehadiran
semut yang bersarang pada tongkol atau anter tanaman jagung yang dibungkus
dengan penutup.
Kegagalan
persilangan tersebut juga mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
kurang mendukung karena selama proses persilangan dilakukan kondisi lingkungan
sekitar sangat panas dan kering, walaupun untuk memanipulasi kondisi tersebut
sudah dilakukan dengan proses penyiraman pada pagi dan sore harinya namun
karena kondisi lingkunya tersebut tetap menyebabkan tingkat evavorasi dan
transpirasi tinggi yang menyebabkan tanaman mengalami kekurangan air. Seperti
yang kita ketahui tanaman jagung yang mengalami kekurang air pada saat pengisian
tongkol akan mengalami gangguan yang menyebabkan tongkol tanaman jagung
tersebut tidak terisi penuh dan berlubang-lubang.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil
praktikum pemuliaan tanaman tentang persilangan tanaman dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyebab
tongkol tanaman jagung tidak terisi dengan sempurna adalah karena pada saat
melakukan proses persilangan rambut (stigma) tanaman jagung belum keluar semua
sehingga pada proses persilangan tersebut ada rambut atau stigma tanaman jagung
yang tidak terkena serbuk sari sehingga menyebabkan tidak terbentuknya biji.
2. Dalam
melakukan persilangan kurangna ketelitian dalam mengamati sehingga terjadi
dalam tongkol tanaman jagung tidak terisi penuh.
3. Kegagalan
persilangan tersebut juga mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
kurang mendukung karena selama proses persilangan dilakukan kondisi lingkungan
sekitar sangat panas dan kering
5.2 Saran
Untuk
pelaksanaan praktikum kedepannya diharapkan bimbingan yang lebih dari asisten
pada saat melaksanakan praktikum sehingga praktikan tidak mengalami kesulitan
dan praktikum dapat berjalan dengan baik. Sehinngga apa yang seharusnya dicapai
dapat terwujud dengan baik dengan usaha yang dapat dilakukan pula.
DAFTAR PUSTAKA
Hasyim, 2000 Soedyanto et al.
1978. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Institut
Petanian Bogor. Bandung.
Mulyani, 2000. Anatomi
Tumbuhan. Kanisius, Yogyakarta.
Nasir. M, 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depatemen
Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Nasional. Jakarta.
http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/tanaman-jagung/ Diakses pada tanggal 8 juni 2014.
Smith.etal, 2013. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman.
Prodi
Agronomi.FAPERTA UNTAD.
Agronomi.FAPERTA UNTAD.
LAMPIRAN
(Gambar A. Pengambilan Bunga
(Gambar B. Pengolesan Bunga
Jantan)
Jantan)
(Gambar C. Penyungkupan Bunga (Gambar D. Hasil Persilangan Tua)
Betina)
(Gambar
E. Hasil Persilangan berhasil) (Gambar F. Hasil Persilangan tak Berhasil)
BIODATA
PENYUSUN
Penyusun
memulai pendidikan pada tingkat sekolah dasar di SD IMANUEL pada tahun 2000,
setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat SMPN 6 Palu dan lulus
pada tahun 2009. Dan pada tahun yang sama melanjutkan ke jenjang sekolah menengah
atas di SMKN 1 SIGI BIROMARU dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun
2012 melanjutkan ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN mengambil minat di
program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu
sampai pada saat ini.
Top 5 Best Betting Websites for Professional Betting: YouTube
BalasHapusBest Betting Websites for Professional Betting: YouTube · Betway.co.za – Best Betting Site for Sports Betting · Bwin · Sportsbet.lv – youtube to mp3 converter online Best Betting Site for
Harrah's Cherokee Casino Resort Map - Mapyro
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino Resort 의정부 출장안마 is 광주광역 출장샵 a casino and hotel in 공주 출장마사지 Cherokee, North Carolina, owned 광양 출장안마 by the Eastern Band of Cherokee Indians. The casino is owned 청주 출장마사지 by